Hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadis, namun setiap elementnya adalah subsitem dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena kebetulan. itu fakta penciptaan yang tak terbantahkan. (based on Edensor by andrea hirata)

Salahkah Mengerti..??


Tanah ini mengajarkanku untuk tetap bisa menatap langit, sesulit apapun hidup yang dijalani.
Tanah ini memberiku tempaan untuk menjadi manusia seutuhnya. 
Menjadi manusia sebenarnya dan menjadi lelaki yang kuat menahan setiap benturan dari setiap sudut mata angin.


Yang ku pahami kini, banyak hal yang bias di dapat dari memahami dan mengerti. Dari  situlah, aku mencoba mempelajari, betapa jalan begitu lebar untuk ditapakii dengan mengerti sisi buruk orang lain.
Betapa tebing  terasa landai untuk didaki ketika mangalah untuk mengerti. Lalu ku tahu, betapa banyak hal yang bias ku dapat dari itu. Walaupun dari titik ini harus banyak toleransi akan idialisme terdahulu. Banyak scenario  yang tak terjalankan sesuai rencana. Dan banyak hembusanan nafas kekecewaan di kala mengecap kekecewaan.

….

Aku memahami itu sebagai satu kesatuan tak terpisahkan, dari perbagai pecahan bagian yang aku yakin suatu saat akan ku satukan sesuai  jalan keinginanku sendiri menjadi desain yang indah.

….

Pada akhirnya, suatu saat nanti..





1056 






Hujan


Hujan ini,,,

Hujan memang selalu member i sensasi yang  tak terlupa. Membenamkannku pada memori akan masa lalu yang tak entah dari mana selalu terputar kembali bersama derasnya air yang mengucur jatuh kepermukaan hingga membentuk bulatan bulatan beritme teratur yang menyenangkan.
Atau menerbangkan ku pada lamunan akan keindahan dan optimisme idialis masa depan. Apapun keadaanya, hujan selalu member ikan sensasi yang aneh dengan beribu makna.



Hujan ini, memang selalu memberi sensasi aneh yang tak terlupa. Pada lari lari kecil keliling kompleks menjambut hujan dengan kaki telanjang, pada keceriaan penuh canda di bawah talang-talang air yang mengucurkan air ke atas kepala kepala kecil berbau matahari kami, tentang kecemasan  setelah hujan reda, akan selalu ada yang menunggu di depan pintu rumah dengan wajah sedih dan penuh kecemasaannya serta batang-batang lidi untuk ditempatkan di pantat-pantat kami demi memberi  evek jera atas kenekatan kami menyambut hujan dengan resiko kedinginan hingga tangan pucat keriput dan demam di pagi harinya. Bahkan pada saat kedinginan dan  guyuran air hangat dan tangan lembut ibu penuh cinta yang mengusap kedinginan kami dan sakitnya sentakan lidi di pantat kami.





Hujan ini, selalu memberi sensasi aneh yang tak terlupa. Pada dahan dahan basah yang meniupkan angin sendu di februari yang kelam di masa lalu,ketika pulang dengan bunga mawar murahan yang layu sekusam layu orang yang membawannya karena untuk kesekian kalinya cinta monyet murahannya ditolak. Atau tentang kemeriaahan tema persahabatan, berhiaskan tangis tawa bersama yang tak kan lekang oleh jaman bahkan kala panas menerikan kepalaku, jarak menjauhkan sahabat-sahabat tercinta yang tak terlupa atau bahkan pada saat angin barat menerbangakan pengalan pengalan kisah persahabatan ini. 

Aku masih mengenangnya. Walaupun tak dapat lagi tertampak oleh mata, walaupun tak dapat tersentuh lagi oleh rasa, bahkan tak terdeteksi oleh panca indra. Tapi hujan ini selalu dapat kembali memutar rekaman-rekaman usang masa lalu yang takterlu . tidak hanya keindahan pada saat hujan turun, tapi pada semua hal dan tokoh  yang ada di dalamnya. 
Kini kala kami bertemu pada masa di mana telah merubah otak-otak kecil kami menjadi manusia dewasa, hujan tetap memberikan sensasi mendesir pada senyuman ketika saling berjabat dan mengenang.

Betapa hujan selalu membawaku untuk kembali menyelami masa masa indah dulu.
Betapa hujan selalu membuatku sangat merindukan mereka.
Hujan memang selalu member sensasi aneh yang tak terlupa. Sensasi aneh yang menyenangkan, minimal untuk ku kenang sendiri….

Mesuji
22111